SEMARANG, TVKU- Pelaksanaan pemilu legislatif 2014 menyisakan berbagai persoalan mulai dari adanya politik uang, penggelembungan suara, hingga TPS fiktif. Belum lagi sistem pemilu yang menekankan suara terbanyak berdampak adanya gesekan dan persaingan tidak sehat antar caleg dalam satu partai. Sehingga bisa dikatakan pemilu 2014 paling buruk paska reformasi. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Abdul Fikri Faqih. Untuk menciptakan wibawa partai politik, sistem demokrasi yang menekankan suara terbanyak untuk bisa menjadi anggota legislatif harus diubah.