Semarang – Pembangunan properti di Semarang masih kurang memperhatikan aspek lingkungan. Para kontraktor banyak yang tidak memperhatikan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) dan Analisis Dampak Lingkungan Lalu-lintas (Amdalalin).
Hal tersebut disampaikan oleh pakar transportasi Djoko Setijowarno, Senin (6/10). Menurutnya, dalam pembangunan harus memperhatikan aspek lingkungan. Misalnya, proses pembangunan tidak mengganggu pengguna jalan, angkutan tanah harus dilindungi penutup, dan sebagainya.
“Seperti yang terjadi dalam pembangunan gedung serba guna dan TC Unnes di Jalan Kelud Raya, kontraktor telah melanggar Amdal. Angkutan tanah tidak dilindungi penutup dan pintu keluar dan masuk lokasi proyek tidak diberi bak air, sehingga jalan menjadi kotor dan membahayakan keselamatan lalu-lintas”, ujar Djoko.
Sesuai acuan dokumen Amdal dan Andalalin, pelaksana pembangunan wajib menjaga kebersihan jalan dari kotoran dan debu. (hid/SMNetwork)
