Pertumbuhan investasi di sektor manafuktur tak akan menggeser keberadaan tenaga kerja manusia dengan penggunaan mesin-mesin produksi. Termasuk juga industri garmen dan tekstil yang terus mencatat pertumbuhan. Bahkan migrasi sejumlah perusahaan garmen dari Jabodetabek ke Semarang membuat permintaan tenaga kerja meningkat cukup drastis.
Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia atau BPSDM Jawa Tengah Ismanto mengatakan, dengan cukup banyaknya rencana pembukaan industri padat karya di sejumlah daerah Jawa Tengah membuat pihaknya kesulitan dalam memenuhi permintaan tersebut. Rata-rata pihaknya hanya mampu mencetak 3.000 lulusan per tahun, sementara kebutuhan tahun ini mencapai 5.000 orang. (hid)