Semarang - Puluhan seniman dan budayawan Kota Semarang pentaskan aksi dalam rangkaian pekan peringatan 10 tahun kematian Munir, Selasa (9/9) malam. Beragam suguhan ditampilkan dalam gelaran di parkiran Kenotariatan, Fakultas Hukum Undip, Pleburan tersebut. Mulai dari performance art, musikalisasi puisi, aksi teatrikal, pembacaan puisi hingga cerpen dan stand up comedy yang dibawakan oleh total 18 penampil.
Para penonton yang datang pun diajak untuk berdiri melingkar sembari menundukkan kepala sejenak untuk almarhum Munir juga untuk Indonesia. Para seniman dan budayawan Semarang yang datang dari berbagai kalangan usia ini bergiliran menampilkan aksinya yang bertajuk "melawan lupa". Semakin malam penonton pun semakin ramai.
Anton Sudibyo, koordinator acara menyebutkan bahwa aksi ini masih ditujukan untuk mengajak masyarakat untuk tak sekedar tahu. Namun juga memahami perjuangan sang pejuang Hak Asasi Manusia terpenting di negeri ini.
Senada, Widyo Leksono, budayawan Semarang yang acap disapa Babahe ini, juga berharap nantinya bangsa Indonesia akan dapat memperjuangkan kemerdekaannya yang hakiki. Salah satunya ialah, kemedekaan akan Hak Asasi Manusia yang dijunjung setinggi-tingginya.
Jihan Ayu